Sebenarnya tidak ada kesepakatan adanya versi dalam aplikasi web, namun untuk memudahkan pembahasan dan menandai munculnya perkembangan teknologi web, banyak praktisi yang memberi label Web 1.0 dan Web 2.0. Perbandingan di bawah ini dibuat dari berbagai sumber agar dapat menjelaskan perbedaan antara Web 1.0 dengan Web 2.0 dengan lebih sistematis.
No. Perbandingan Web 1.0 Web 2.0
1 Perilaku pengguna Membaca Menulis
2 Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
3 Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
4 Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
5 Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
6 Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
7 Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
8 Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
9 Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna
Perbandingan aplikasi Web 1.0 dengan Web 2.0 digambarkan Chris Wolz (2008) dalam sebuah presentasi seminar tentang Web 2.0 dan Media Sosial. Ia menggambarkan hubungan yang searah, statis, dan saling berdiri sendiri antara pemilik/penerbit situs dengan pembacanya dengan fokus yaitu saya. Dalam aplikasi Web 2.0, terdapat hubungan yang saling berjejaring antara pemilik maupun pembaca, bahkan “Anda” sebagai pembaca adalah fokus.
[1] Chris Wolz, “Web 1.0 vs Web 2.0: It’s All About You”, Presentasi pada Web Executive Seminar: Social Sites for Social Goods, 26 Februari 2008
DEFINISI & KONSEP WEB 2.0
Meskipun sudah menjadi pembicaraan sejak tahun 2004, Web 2.0 bukanlah kata
yang familiar bagi pengguna internet. Masih banyak pengguna yang
mempertanyakan maksud dan manfaat dari penggunaan Web 2.0, terutama jika
dibandingkan dengan web yang telah mereka kenal selama ini.
Ketika Web 2.0 disebut sebagai tahap kedua dari perkembangan web yang telah
ada saat ini, muncul kekhawatiran akan tidak kompatibelnya versi web tersebut
dengan program web browser yang dimiliki pengguna. Padahal tidak ada
satupun teknologi di sisi pengguna (client) yang perlu di-upgrade untuk dapat
mengakses web tersebut. Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada
perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam
sebuah website. Sebagian besar cara berpikir tersebut mengadaptasi gabungan
dari teknologi web yang telah ada saat ini.
Walaupun definisi mengenai Web 2.0 masih belum secara utuh diformulasikan
sampai hari ini, ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankanpada social network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah
adanya RSS di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog
dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bagian
dari Blog lainnya.
merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Mereka mendeskripsikan hal ini
sebagai sebuah software yang berjalan melalui media internet dengan bantuan
web browser dan tidak perlu diinstalasi terlebih dahulu seperti softwaresoftware
yang umumnya kita gunakan sehari-hari. Bahkan konsep mengenai
sistem operasi di dalam web juga masuk dalam definisi tersebut di dalam
konferensi Web 2.0 pada tahun 2005.
MS Word berbasis Web
Anda dapat menjalankan program pengolah kata seperti Microsoft Word, serta
mengubah dokumen dengan hanya mengunjungi situs yang menyediakan
program tersebut. Karena program tersebut dapat dijalankan melalui web
browser, Anda tidak perlu melakukan instalasi program apapun di dalam
komputer.
Beberapa praktisi internet telah mengenal kemampuan tersebut dalam AJAX
(Asynchorous Javascript and XML), yang menggabungkan teknologi HTML, CSS,
Javascript, dan XML dalam menciptakan aplikasi website yang dinamis. Contoh
aplikasi tersebut dapat Anda lihat pada Google yang menyediakan program
sejenis Microsoft Excel melalui situsnya di http://spreadsheets.google.com.
Melalui aplikasi di dalam situs tersebut, Anda dapat membuka dan mengolah
dokumen spreadsheet yang dimiliki. Bahkan dokumen tersebut dapat di-sharing
ke beberapa rekan di internet. Dengan adanya fasilitas penyimpanan, pengguna
tidak lagi membutuhkan media penyimpanan konvensional seperti disket atau
flash disk. Pengolahan data dan penyimpanan dokumen, bahkan sharing
dokumen, dapat dilakukan hanya dalam satu jendela web browser.
Menurut Wikipedia, yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0
adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet
untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di
dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat
konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang
bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag
and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop,
bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX
atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah
paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi
layanan. Sedangkan karakter lainnya, kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut
membantu memperkuat perbedaan pada Web 2.0.
Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web
2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke
dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0. Yang terpenting
bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan
tersebut menjembatani pengguna internet dengan kepentingan perusahaan,
komunitas, atau Anda dengan menggunakan Web 2.0? (sumber : Ridwan Sanjaya,
http://ridwansanjaya.blogspot.com/2006/07/web-20-gelombang-baru-di-dunia.html)
0 komentar:
Posting Komentar